Hebahan

Selamat Datang Ke Laman Blog Shamsul-AlBesuti

Saturday, November 14, 2009

Kenangan itu....

Kala ini terbayang kisah silam sewaktu aku bergurukan sang sifu dibumi SMKKB.Bersama berlari dikaki langit mengejar impian. Mengukir indah namamu didaunan hari kasih. Menghilang resah lewat pertemuan itu.Berlegar segala watak dalam benak ini. Sejuta kenangan pahit manis tidak akan dipadam begitu saja. Banyak detik indah sewaktu ku bersamamu. Aku tersenyum girang mengenangkan saat manis dan indah itu. Puas! Melihat saat indah kita memadu cita menyusuri gigian pantai sambil mendendangkan lagu harapan.Terbayang satu persatu aturan langkah itu.Tetiba bayangan hitam menutupi ruang indah ini. Kesayuan tertusuk dihati melihat bayangan pahit melayang-layang keudara; ku helakan nafas sendu...

Ahh..Itu hanya mainan mimpi. Pasti ia kan hilang takala mentari menyimbahi bumi indah ini.Ku biarkan berlalu segala dugaan itu. Ujian kesabaran kita untuk tidak kenal putus asa mengharugi onak dan onar demi sebuah cita. Lalu ku adunkan rempah manis dan pahit dalam acuan cita yang diuli sang sifu dengan mentera sejahtera bagi menjadikan kau begitu istimewa buatku.

Entah kenapa dikau yang terpilih. Walhal kau tidaklah istimewa seperti yang kebanyakan lain ku kenali. Watak-watak yang menghidupkan pentasmu membataskanku.Tapi demikian itu jugalah menjadikan kau istimewa. Tuhan ada perancangan tika menemukan kita.Meskipun hatiku tidak menyukaimu buat pertama kali kumelihat wajahmu namun ku gengam janji bondaku kan ku kotakan hasrat dipuncak menara gading. Kan kuukir namaku dilamanmu untuk tatapan pewaris selepasku.

Pun begitu, langit tidak selalu cerah.Hasrat segunung mimpi terlerai jua....sayu..Ku sangkakan litupan awan hitam berarak kesekian kalinya ini tidak menitiskan hujan. Namun turun curahan lebat membasahi daku yang bagai terpaku dilamanmu berselangselikan petir berdentum bagai keguguran meregus jantungku. Dulunya aku kau sanjungi kini seakan cemuhan itu adalah madah indah susunan bilahan bicaramu padamu. Terpalit noda dan dosa bagai tiada ampunanmu lagi bagimu padaku. Tikaku sambut keputusan darimu, aku menggigil..tanpa undangan berderai peluh dingin didahiku. Sungguh tak ku menduga itulah keputusanmu padaku. Dengan harapan hampa ku melangkah longlai meninggalkan mu. Ku terus melangkah tanpa menolehi dirimu lagi. Ya! Aku melangkah pergi bersama sejuta janji kita dipateri. Mungkin Tuhan ada perancangannya yang kusendiri tidak tahu. Pasti suatu hari nanti sang suria pasti bersinar jua.

Bertahun dikau ku tinggalkan...Tanpa perutusan khabar berita.Aku nekad membuktikan keputusanmu padaku itu adalah silap.Biar terbujur jasad terbujur tak rela aku terpisah dari citaku nan satu. Aku tekadkan diri kembalike pangkuanmu bersama segulung impian semalam dalam anyaman kejayaan. Akan aku hamparkan anyaman itu dilamanmu....Kini baru kau sedar, aku adalah aku. Sang setia yang terus menanti. Tika itu kau pasti tersenyum girang menyambut tanganku kepelukanmu....Ku memaafimu....

Abe,KUALA LUMPUR,2009